MEMPERBAIKI FOTO DENGAN PHOTOSHOP
Metrijaya Fotografi Cilacap Adipala, Ada kalanya karena berbagai hal, hasil foto kita tidak sempurna, baik dari sisi exposure ataupun kerataan pencahayaan, lebih jauh efek cahaya yang memang kita inginkan. Oleh karena itu kita harus memperbaiki foto dengan menggunakan software seperti photoshop
Idealnya semua hal itu bisa diantisipasi saat pemotretan dilakukan karena bagaimana hasil foto yang mendekati sempurna akan jauh lebih bagus daripada hasil foto yang kurang bagus meskipun bisa diperbaiki melalui software postprocessing. Jika menghadapi kondisi ‘terlanjur’ seperti itu, mau tidak mau kita harus memperbaiki foto atau klien tidak akan mau membayar jasa kita. Ada satu tool di Photoshop yang bisa memperbaiki kesalahan akibat exposure dan lighting pada umumnya, yaitu Curve dan fungsi lain yang bersifat umum yaitu masking.
Rasanya selama menggunakan photoshop, fungsi inilah yang paling sering dan paling berguna buat saya untuk menyempurnakan foto.Sebetulnya curve adalah sebuah fitur di photoshop dan masking juga sebuah fitur tersendiri, tetapi secara default penggunaannya dilakukan bersamaan ketika fitur curve digunakan. Secara garis besar curve bisa meng-adjust kondisi pencahayaan secara keseluruhan dan masking akan berguna untuk meng-adjust pencahayaan pada satu area pada sebuah foto atau bisa disebut adjust lokal.
Idealnya semua hal itu bisa diantisipasi saat pemotretan dilakukan karena bagaimana hasil foto yang mendekati sempurna akan jauh lebih bagus daripada hasil foto yang kurang bagus meskipun bisa diperbaiki melalui software postprocessing. Jika menghadapi kondisi ‘terlanjur’ seperti itu, mau tidak mau kita harus memperbaiki foto atau klien tidak akan mau membayar jasa kita. Ada satu tool di Photoshop yang bisa memperbaiki kesalahan akibat exposure dan lighting pada umumnya, yaitu Curve dan fungsi lain yang bersifat umum yaitu masking.
Rasanya selama menggunakan photoshop, fungsi inilah yang paling sering dan paling berguna buat saya untuk menyempurnakan foto.Sebetulnya curve adalah sebuah fitur di photoshop dan masking juga sebuah fitur tersendiri, tetapi secara default penggunaannya dilakukan bersamaan ketika fitur curve digunakan. Secara garis besar curve bisa meng-adjust kondisi pencahayaan secara keseluruhan dan masking akan berguna untuk meng-adjust pencahayaan pada satu area pada sebuah foto atau bisa disebut adjust lokal.
Apa yang bisa dilakukan oleh curve?
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita meninjau kembali apa saja yang berada dalam kotak dialog curve dan apa fungsi setiap bagiannya.
Gambar 1
A. Adjust curve dengan menambahkan nilai point (default)
B. Adjust curve dengan menggambarnya menggunakan pensil
C. Highlights
D. Midtones
E. Shadows
F. Slider untuk menentukan nilai hitam dan putih
G. Option untuk tampilan curve dialog box
H. Set tonal dengan menentukan warna hitam
I. Set tonal dengan menentukan warna gray
J. Set tonal dengan menentukan warna putih
K. Memperlihatkan clipping
Foto berikut bisa kita gunakan sebagai contoh kasus.
Ada beberapa kekurangan dalam foto tersebut, pertama dalam histogram bisa dilihat dalam foto tersebut tidak terdapat data dalam sisi highlight, artinya dalam foto tersebut tidak terdapat warna putih murni. Kedua, pada sisi background cahaya lebih banyak jatuh pada bagian bawah subject sedangkan pada bagian atas lebih sedikit terkena cahaya, pada fikiran saya seharusnya kebalikannya atau menerangi background sekitar kepala saja. Ketiga, tonal pada subject agak kemerahan, bisa jadi kesalahan pada setting white balance yang tidak pas karena pengaruh lampu yang tidak stabil.
Memperbaiki Foto dengan curve dan masking photoshop
Sekarang mari kita perbaiki ketiga kekurangan tersebut agar foto ini menjadi lebih baik.
Buka foto tersebut pada photoshop, kemudian klik tab kotak dialog layer kemudian klik fungsi create new fill or adjustment layer, kemudian klik curve untuk menampilkan kotak dialog curve (lihat gambar 4).
Kemudian klik slider putih (F pada gambar 1) ke kekiri sampai batas histogram yang terisi data. Dengan demikian photoshop membuang data kosong tersebut dengan cara mengangkat nilai highlight tertinggi menjadi warna putih murni atau 255.255.255 pada nilai histogram (lihat gambar 5). Karena nilai highlight terangkat maka secara otomatis foto akan menjadi lebih terang. Setelah selasei maka klik OK dan beri nama curve ini set highlight.
Gambar 4
Gambar 5
Langkah selanjutnya adalah meng-adjust midtone secara keseluruhan untuk mendapatkan kondisi cahaya midtones yang lebih merata dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Lakukan kembali langkah dalam gambar 4.
Gambar 6
Pastikan A pada gambar 1 pada posisi aktif. Lalu ctrl+klik pada titik A untuk menentukan titik kunci highlight, titik B untuk titik kunci shadow dan titk C untuk sekitar midtone. Tidak harus demikian bahkan tanpa menentukan titik-titik kunci itupun, adjustment tetap bisa dilakukan. Tujuan titik-titik itu supaya yang terangkat nantinya hanyalah sekitar midtones saja. Setelah titik-titik itu terbentuk, tarik garis diantara titik B dan C ke atas hingga cahaya pada foto di rasa pas. Setelah itu klik OK dan beri nama layer curve yg ini set midtone.
Langkah selanjutnya adalah menyempurnakan tonal foto terutama skintone yang agak kemerahan. Cara yang sama, lakukan langkah pada gambar 4. Langkah selanjutnya adalah klik J pada gambar 1 untuk menentukan titik putih pada gambar. Artinya area yang mendekati putih yang diklik oleh tool ini akan berubah jadi putih murni dan semua tonal range dalam foto ini akan menyesuaikan dengan perubahan itu. Pada gambar 7, titik A adalah titik dimana terjadi pantulan lampu paling terang dan kalau dilihat dihistogram paling mendekati nilai putih murni. Maka set warna putih ke titik itu dan secara otomatis curve akan berubah. Kita bisa menyesuaikan secara manual dengan cara mengatur setiap warna pada curve tersebut namun tentunya akan memakan waktu cukup panjang. Penentuan titik putih merupakan cara cepatnya. Hal yang sama juga berlalu pada penentuan titik hitam dan gray.
Gambar 7
Selanjutnya adalah mengatur agar cahaya pada background rata atau berkumpul di area kepala agar focus yang melihat bisa langsung tertuju ke sana. Untuk itu, sekarang saatnya menggunakan fitur masking.
Masking sederhananya ya topeng, artinya jika topeng tersebut dibuka maka wajah asli pemakainya akan terlihat, jika topeng itu dirobek sebagian, maka wajah asli pemakainya pada bagian yang robek itu akan terlihat. Prinsip ini bisa dimanfaatkan untuk meramu bagian topeng (hasil perbaikan) dengan bagian wajah yang asli, sehingga ada bagian yang dibuang dan ada bagian yang dipertahankan.
Pada kasus foto ini, bagian atas background pada foto hasil perbaikan akan tetap digunakan, tetapi pada bagian bawah akan menggunakan bagian pada foto aslinya karena foto ini akan menggelapkan bagian bawah yang sudah tersedia pada file awalnya. Caranya sangat mudah, klik brush tool, pilih brush yang lembut, kemudian pastikan selector warna berwarna hitam pada bagian foreground (lihat gambar 8A dan 8B). Sekedar informasi, jika selector warna berwarna putih maka efeknya akan sebaliknya, hal ini berguna jika ingin mengembalikan area yang terlanjur dilakukan masking.
Mulailah melakukan brush pada area yang diinginkan mulai dari layer paling atas, lakukan hal serupa pada layer dibawahnya jika hasil yang diinginkan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Lihat gambar 8B untuk hasil akhirnya.
Gambar 8A
Gambar 8B
Sampai di sini langkah edit foto menggunakan curve selesai sudah, langkah tersebut bisa saja dilakukan pada satu langkah curve atau lebih banyak curve, tergantung kebutuhan dan kebiasaan. Juga banyak sekali hal yang bisa diexplore dari sini. Langkah-langkah dalam tutorial singkat ini hanyalah disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan juga. Berikut hasil sebelum dan sesudah edit menggunakan curve.
0 komentar:
Posting Komentar